Membuat openSUSE LiveUSB

liveusb sysinfo

OpenSUSE LiveUSB adalah distro Linux OpenSUSE yang dapat dijalankan langsung dari USB Flash Disk. Jika OpenSUSE LiveCD adalah OpenSUSE yang dijalankan langsung dari CD seperti halnya Knoppix, OpenSUSE LiveUSB menggunakan media Flash Disk untuk menjalankannya. Kita hanya perlu mengubah boot device priority pada BIOS atau bisa juga secara langsung pada saat hendak booting (F9, F12 atau F8 tergantung konfigurasi komputer untuk boot device priority).

Berikut adalah beberapa keuntungan menggunakan LiveUSB :

  1. LiveUSB bisa menyimpan data. Berbeda dengan LiveCD yang tidak bisa menyimpan data kedalam medianya (karena CD bersifat Read Only), LiveUSB dapat dijalankan dan dapat menyimpan perubahan dengan leluasa
  2. Cepat dan mudah diakses. LiveUSBjauh lebih cepat dan lebih mudah digunakan karena LiveUSB bertindak sebagaimana harddisk dalam suatu komputer
  3. Tersedia port USB pada setiap komputer. Sebagian besar komputer yang ada sekarang mendukung port USB, bahkan ada komputer yang memiliki port USB > 4. Tersedia juga perpanjangan port USB (extended USB port 1menjadi 4 misalnya) sehingga LiveUSB tidak memerlukan investasi hardware baru seperti halnya menggunakan CD ROM
  4. Tidak semua komputer memiliki CD ROM/DVD ROM. Selain pertimbangan investasi, juga karena kita dapat menggunakan media CD ROM/DVD ROM yang dishare dari komputer lain
  5. Dapat dimodifikasi dan dicustomisasi. Karena dapat menyimpan data, kita dapat mengubah personalisasi dari OpenSUSE LiveUSB secara mudah.
  6. Bersifat Mobile. Jika anda meminjam komputer orang lain atau menggunakan komputer ditempat umum, anda bisa menggunakan komputer tanpa harus khawatir terserang virus dengan menggunakan OpenSUSE LiveUSB sebagai media utama
  7. Harga Flash Disk yang relatif murah. Flash Disk ukuran 1 GB seharga kurang dari 100 ribu sudah dapat dipakai sebagai OpenSUSE LiveUSB, dengan kapasitas sisa sebesar 300 MB (space yang digunakan oleh sistem OpenSUSE LiveUSB sekitar 700 MB, dapat dikurangi / ditambah).

Panduan berikut akan menggunakan cara yang mudah dengan memanfaatkan zypper package manager. Jika anda baru menggunakan OpenSUSE, hanya butuh waktu sebentar untuk beradaptasi dengannya.

  1. Siapkan DVD Instalasi dan LiveCD OpenSUSE
  2. Install openSUSE secara default. Cara termudah adalah menggunakan openSUSE liveCD. Hanya butuh 7 langkah mudah untuk melakukan instalasi menggunakan OpenSUSE LiveCD. Jika ingin opsi yang lebih banyak, silakan gunakan DVD Instalasi OpenSUSE
  3. Copy seluruh isi DVD kedalam suatu folder tertentu, misalnya folder /home/vavai/opensuse-dvd atau /mnt/iso. Contoh disini menggunakan folder /mnt/iso. Gunakan akses root untuk menyimpan ke folder /mnt.
  4. Jika memiliki file ISO, kita dapat menggunakannya juga dengan perintah :
    mount -o loop lokasi-dan-nama-file-iso nama-folder-yang-dituju

    misalnya :

    mount -o loop openSUSE-10.3-GM-DVD-i386.iso /mnt/iso
  5. Tambahkan repository KIWI
  6. zypper sa http://download.opensuse.org/repositories/openSUSE:/Tools/openSUSE_10.3 kiwi
  7. Install KIWI dan kawan-kawan 😀
  8. zypper in kiwi kiwi-desc-livesystem kiwi-desc-usbboot
  9. Lakukan perubahan pada file usbboot config.xml yang terletak di folder /usr/share/kiwi/image/usbboot/suse-10.3/ dan ganti baris berikut dengan alamat folder tempat hasil copy isi DVD OpenSUSE (hasil pada no 3 & 4) :
  10. <repository type="yast2" status="replaceable">
    <source path="/image/CDs/full-10.3-i386"/>
    </repository>

    Menjadi seperti ini :

    <repository type="yast2" status="replaceable">
    <source path="/mnt/iso"/>
    </repository>
  11. Lakukan perubahan pada file livecd config.xml yang terletak pada folder /usr/share/kiwi/image/kwliveCD-suse-10.3 dan ganti baris berikut dengan alamat folder tempat hasil copy isi DVD OpenSUSE (hasil pada no 3 & 4) :
  12. <repository type="yast2">
    <source path="/mounts/dist/install/SLP/openSUSE-10.3-GM-DVD/i386/DVD1/"/>
    </repository>
    <repository type="rpm-md">
    <source path="http://download.opensuse.org/repositories/openSUSE:/10.3:/Testing/openSUSE_10.3/"/>
    </repository>
    <repository type="rpm-md">
    <source path="http://download.opensuse.org/update/10.3/"/>
    </repository>

    Menjadi :

    <repository type="yast2">
    <source path="/mnt/iso/"/>
    </repository>

    Repo http://download.opensuse.org bisa dihapus karena kita akan menggunakan repo lokal. Jika memiliki akses internet bagus dan hendak sekaligus melakukan update paket, biarkan alamat tersebut

  13. KIWI terbaru memberikan peringatan soal sistem penomoran KIWI (Mestinya memuat version number, major dan minor changes), jadi, ubah baris ini :
     <version>2.5</version>

    menjadi misalnya

    <version>2.5.0</version>
  14. Hapus file .checksum.md5 pada folder /usr/share/kiwi/image/usbboot/suse-10.3/ (File ini merupakan hidden file, jadi gunakan pilihan show hidden files jika membukanya menggunakan file manager seperti konqueror)
  15. Hapus folder temporary kiwi
  16. rm -rf /tmp/kiwi*
  17. Jalankan Kiwi untuk membentuk image folder sistem live (ganti KDE dengan GNOME jika ingin menggunakan GNOME desktop manager)
  18. kiwi --prepare /usr/share/kiwi/image/kwliveCD-suse-10.3 --root /tmp/kiwi-tmp --add-profile KDE --logfile terminal
  19. Kiwi akan melakukan proses beberapa saat tergantung kecepatan komputer dan akan berakhir dengan pesan “KIWI exited successfully done”. Jika anda mendapat pesan lain, silakan sesuaikan konfigurasi dengan pesan yang muncul 😉
  20. Buat image LiveCD yang sudah dikompress. Proses ini akan menghasilkan file image dengan nama openSUSE-10.3.i686-2.5.0 (2.5.0 tergantung versi yang diset pada config.xml) pada folder /tmp/kiwi-image/
  21. mkdir /tmp/kiwi-image
    kiwi --type usb --create /tmp/kiwi-tmp -d /tmp/kiwi-image --logfile terminal
  22. Tancapkan USB flash disk dan tentukan lokasi dari USB flash disk tersebut pada folder /dev (perintah ls /dev/sd* akan menapilkan USB Flash disk pada akhir nama device. Jika kita punya 1 harddisk dan 1 USB, USB aka dikenali sebagai /dev/sdb. Jika punya 2 harddisk maka USB akan dikenali sebagai /dev/sdc. Perhatikan jumlah partisi pada USB (/dev/sdb1, /dev/sdb2 misalnya)
  23. Umount flash disk dengan perintah umount pada konsole (misalnya : umount /dev/sdc1)
  24. Buat bootable OpenSUSE LiveUSB stick dengan perintah :
  25. kiwi --bootstick /tmp/kiwi-image/initrd-usbboot-suse-10.3.i686-2.1.1.splash.gz --bootstick-system /tmp/kiwi-image/openSUSE-10.3.i686-2.5.0
  26. Restart komputer dan ujicoba OpenSUSE LiveUSB dengan memilih flash disk sebagai pilihan pertama pada boot device priority.

LiveUSB partition

Cara diatas adalah prosedur yang dilakukan untuk membuat OpenSUSE LiveUSB menggunakan OpenSUSE 10.3 sebagai dasarnya, namun keseluruhan proses *semestinya* dapat diaplikasikan pada OpenSUSE 11.0 atau versi terbaru dari OpenSUSE dengan beberapa modifikasi kecil. Jangan lupa untuk mengubah path sesuai dengan versi OpenSUSE yang digunakan.

Tutorial

Tutorial openSUSE

Archives

Copyright Komunitas openSUSE Indonesia 2007-2012
Log in - BlogNews Theme by Gabfire themes