Langkah berikut bisa digunakan untuk meningkatkan kecepatan akses terhadap database MySQL, terutama jika akses dilakukan dari komputer dengan sistem non Linux.
1. Memperbaiki DNS setting dan memasukkan ip address / nama host client yang mengakses mysql kedalam file /etc/hosts di server mysql.
Proses edit file /etc/hosts ini bisa dilakukan menggunakan webmin ataupun diedit langsung. Berdasarkan ujicoba langsung, tips ini meningkatkan kecepatan koneksi hingga 10X
2. Memperbaiki / meningkatkan setting konfigurasi MySQL pada file my.cnf.
Secara default, setting mysql menggunakan setting normal dengan memori kecil.
# This is for a system with little memory (32M – 64M) where MySQL plays
# an important part, or systems up to 128M where MySQL is used together with
# other programs (such as a web server)
Dengan memori yang ada pada server (misalnya sebesar 1 GB), kemampuan MySQL dapat lebih ditingkatkan dengan menaikkan key_buffer_Size (untuk model tabel MYISAM) dan innodb_buffer_pool_size (untuk tipe table Inno-db) dan table_cache. Jangan lupa, angka yang diisikan adalah angka dalam bentuk umum memory (kelipatan dari 2n), misalnya 128 MB, 256 MB, 512 MB dll.
Dalam beberapa proses instalasi, biasanya ada juga file konfigurasi untuk mysql yang dijalankan pada komputer dengan memori besar. Nama file konfigurasinya : my-large.cnf. Pelajari file konfigurasi tersebut agar bisa diujicoba pada file konfigurasi my.cnf.
Sebelum melakukan perubahan setting, backup terlebih dahulu konfigurasi yang lama, untuk berjaga-jaga jika setting yang baru justru memunculkan masalah. Berdasarkan pengalaman, setting yang tidak tepat-terlalu tinggi misalnya-membuat MySQL tidak bisa dijalankan.
Jangan lupa, perubahan konfigurasi MySQL sebaiknya dilakukan dalam posisi MySQL off sehingga setelah selesai dire-konfigurasi bisa langsung ditest.
3. Meningkatkan kapasitas memori server
Memori yang lebih tinggi akan membuat server leluasa dalam melayani trafik yang tinggi. Jika memori mencukupi, server tidak akan menggunakan memori cadangan dari swap file yang biasanya berimplikasi pada kecepatan akses data.
4. Pada aplikasi, hindari query SELECT yang tidak spesifik seperti SELECT * …
Pastikan memilih kolom yang akan diambil dan sedapat mungkin hindari model Select *
5. Gunakan indeks pada key table yang sering digunakan. Misalnya pada tabel karyawan yang menggunakan NIK (Nomor Induk Karyawan) sebagai primary key, indeks table menggunakan key ini. Jika ada proses query yang sering menggunakan nama field lainnya, buat indeks juga untuk field tersebut.
Referensi tuning dari Linux Magazine bisa didownload disini.